Pakan merupakan salah satu faktor terpenting dalam usaha beternak ayam kampung. Memberikan pakan yang berkualitas dan kaya nutrisi akan mendukung pertumbuhan ayam serta meningkatkan produktivitasnya. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pakan adalah melalui proses fermentasi. Pakan fermentasi tidak hanya meningkatkan kandungan nutrisi, tetapi juga lebih mudah dicerna oleh ayam dan dapat mengurangi biaya pakan. Berikut adalah panduan lengkap untuk membuat pakan fermentasi untuk ayam kampung.
1. Keuntungan Pakan Fermentasi
Sebelum memulai proses pembuatan, penting untuk mengetahui manfaat pakan fermentasi bagi ayam kampung. Berikut beberapa keuntungan dari penggunaan pakan fermentasi:
- Meningkatkan Kualitas Nutrisi: Proses fermentasi dapat meningkatkan kandungan protein dan vitamin dalam pakan, serta memperbaiki keseimbangan asam amino yang penting bagi pertumbuhan ayam.
- Meningkatkan Daya Cerna: Pakan yang difermentasi lebih mudah dicerna oleh ayam, sehingga nutrisi yang diserap lebih maksimal. Ini berdampak langsung pada peningkatan berat badan ayam dan produktivitas telur bagi ayam petelur.
- Mengurangi Bau Kotoran: Pakan fermentasi dapat membantu mengurangi bau kotoran ayam karena pencernaan yang lebih baik.
- Mengurangi Biaya Pakan: Dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat, pakan fermentasi bisa menjadi alternatif yang lebih murah dibandingkan pakan komersial.
2. Bahan-bahan untuk Membuat Pakan Fermentasi
Pakan fermentasi bisa dibuat dari berbagai bahan lokal yang mudah didapat di sekitar peternakan. Berikut beberapa bahan utama yang bisa digunakan:
- Dedak Padi: Sebagai sumber serat dan energi, dedak padi adalah bahan dasar utama dalam pakan fermentasi.
- Bekatul: Kaya akan protein dan serat, bekatul merupakan bahan pakan yang sangat baik untuk meningkatkan pertumbuhan ayam.
- Tepung Jagung: Sebagai sumber karbohidrat, tepung jagung membantu memenuhi kebutuhan energi ayam.
- Ampas Tahu atau Singkong: Bisa digunakan sebagai sumber protein alternatif yang lebih murah.
- Air Kelapa: Digunakan untuk membantu proses fermentasi karena mengandung elektrolit dan mineral.
- Probiotik: Digunakan sebagai starter untuk mempercepat proses fermentasi. Anda bisa menggunakan EM4 (Effective Microorganism 4) atau ragi tape sebagai probiotik.
- Molase atau Gula Merah: Berfungsi sebagai sumber energi untuk mikroorganisme selama proses fermentasi.
3. Langkah-langkah Membuat Pakan Fermentasi
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat pakan fermentasi yang bisa Anda terapkan di peternakan ayam kampung Anda.
a. Persiapan Bahan
Siapkan bahan-bahan utama seperti dedak, bekatul, tepung jagung, ampas tahu atau singkong, air kelapa, molase, dan probiotik (EM4 atau ragi tape). Pastikan semua bahan dalam kondisi bersih dan bebas dari jamur atau kotoran.
b. Mencampur Bahan-bahan
Campurkan semua bahan kering (dedak, bekatul, tepung jagung, dan ampas tahu) dalam wadah besar. Pastikan bahan-bahan tercampur secara merata. Untuk perbandingan, Anda bisa menggunakan proporsi berikut:
- Dedak padi: 40%
- Bekatul: 20%
- Tepung jagung: 20%
- Ampas tahu atau singkong: 20%
Setelah bahan kering tercampur rata, tambahkan molase dan air kelapa sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga mencapai kelembapan sekitar 30-40%. Pastikan campuran tidak terlalu basah atau terlalu kering.
c. Menambahkan Probiotik
Tambahkan probiotik (EM4 atau ragi tape) ke dalam campuran bahan yang sudah dibasahi. Untuk EM4, biasanya digunakan sekitar 1-2 tutup botol per 10 kg pakan. Jika menggunakan ragi tape, hancurkan ragi terlebih dahulu dan taburkan ke dalam campuran.
d. Proses Fermentasi
Setelah bahan-bahan tercampur rata, masukkan campuran pakan ke dalam wadah tertutup atau plastik yang kedap udara. Tutup rapat untuk memastikan proses fermentasi berjalan optimal tanpa terpapar udara luar. Simpan di tempat yang teduh dengan suhu ruangan selama 2-3 hari.
e. Pengecekan dan Penggunaan
Setelah 2-3 hari, buka tutup wadah dan periksa aroma pakan. Pakan yang difermentasi dengan baik akan beraroma asam segar seperti tape, tanpa bau busuk. Pakan siap digunakan dan bisa langsung diberikan kepada ayam.
4. Pemberian Pakan Fermentasi pada Ayam Kampung
Pakan fermentasi bisa langsung diberikan pada ayam kampung setelah proses fermentasi selesai. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberiannya:
- Porsi Pakan: Berikan pakan fermentasi sesuai kebutuhan ayam. Sebagai panduan, ayam kampung dewasa membutuhkan sekitar 100-150 gram pakan per hari.
- Pemberian Bertahap: Jika ayam belum terbiasa dengan pakan fermentasi, berikan pakan ini secara bertahap dengan mencampurkannya dengan pakan biasa, hingga ayam terbiasa dengan pakan fermentasi.
- Kombinasikan dengan Pakan Lain: Meski pakan fermentasi mengandung banyak nutrisi, Anda tetap bisa mengkombinasikannya dengan pakan lain seperti sayuran hijau, jagung, atau sisa dapur yang sehat untuk variasi nutrisi.
5. Penyimpanan Pakan Fermentasi
Pakan fermentasi bisa disimpan dalam jangka waktu tertentu jika disimpan dengan baik. Berikut beberapa tips untuk penyimpanan pakan fermentasi:
- Simpan di Tempat Kering dan Sejuk: Simpan pakan fermentasi di tempat yang kering dan sejuk agar tidak mudah rusak atau berjamur.
- Gunakan dalam Waktu Seminggu: Sebaiknya pakan fermentasi digunakan dalam waktu seminggu setelah proses fermentasi selesai untuk menjaga kualitas dan kandungan nutrisinya.
- Jangan Simpan Terlalu Lama: Jika pakan mulai berbau busuk atau berubah warna, segera buang dan jangan diberikan kepada ayam, karena bisa menyebabkan penyakit.
Kesimpulan
Pakan fermentasi adalah alternatif pakan yang efisien dan kaya nutrisi untuk ayam kampung. Dengan proses pembuatan yang sederhana dan bahan yang mudah didapat, pakan fermentasi bisa membantu meningkatkan kualitas pertumbuhan ayam serta menghemat biaya pakan. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda bisa membuat pakan fermentasi sendiri dan memberikan manfaat lebih bagi peternakan ayam kampung Anda.